ACTUATING
(PENGGERAKAN)
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang
berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja organisasi yang bertanggung
jawab. Untuk itu maka semua Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada harus
dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.
Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Setiap
pelaku organisasi harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian
dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja
organisasi yang telah ditetapkan. Inti dari Actuating adalah
menggerakkan semua anggota kelompok untuk bekerja agar mencapai tujuan
organisasi.
Dalam mengimplementasikan aktivitas organisasi, pelaku organisasi harus :
- Merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan,
- Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka sendiri,
- Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting atau mendesak,
- Tugas yang diberikan cukup relevan,
- Hubungan harmonis antar rekan kerja.
Actuating (penggerakan) meliputi kepemimpinan dan koordinasi.
Kepemimpinan yakni gaya memimpin dari sang pemimpin dalam mengoptimalkan
seluruh potensi dan sumber daya organisasi agar mengarah pada pencapaian tujuan
program dan organisasi. Sedangkan koordinasi yakni suatu aktivitas membawa
orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerjasama yang harmonis.
Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan
yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang
terlibat dalam mencapai tujuan. Koordinasi ini mengajak semua sumber daya
manusia yang tersedia untuk bekerjasama menuju ke satu arah yang telah
ditentukan.
Pekerjaan memimpin meliputi lima kegiatan yaitu :
- Mengambil keputusan
- Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara pemimpin dan bawahan.
- Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
- Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya secara tepat
- Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dalam memimpin ada kegiatan direction (perintah) dan motivasi.
Perintah adalah petunjuk atau penjelasan kerja, serta pertimbangan dan
bimbingan, terdapat para pelaku organisasi yang terlibat, baik secara
struktural maupun fungsional, agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan
lancar. Dalam pelaksanaannya direction (perintah) seringkali dilakukan
bersamaan dengan controlling. Jika perintah yang disampaikan pemimpin
sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staff, maka staff pun akan termotivasi
untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan kegiatan organisasi.
Sedangkan motivasi dapat dilakukan dengan cara mejadikan staff sebagai rekan
kerja, serta memberikan reward (penghargaan) apabila staff bekerja
secara baik.
Tujuan Actuating (Penggerakan) adalah :
- Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
- Mengembangkan kemampuan & keterampilan staf
- Menumbuhkan rasa memiliki & menyukai pekerjaan
- Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi & prestasi kerja staf
- Membuat organisasi berkembang secara dinamis.
PENDAPAT PARA AHLI TENTANG PENGARAHAN (ACTUATING)
Berkaitan dengan pengertian pengarahan/penggerakkan, berikut ini adalah beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli :
1. George R. Terry :
“Actuating is setting all members of the group to want to achieve and to strike to achieve the objective willingly and keeping with the managerial planning and organizing effort.”(Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerjasama dan bekerja
secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian).
2. Harold Koontz & Cyril O’Donnel :
“Directing and leading are the interpersonal aspec of commanding by which subordinate are led to understand and contribute effectively and
efficiency to the attainment of enterprise
objectives.” (Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh
adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata).
3. Malayu Hasibuan (2004:183) :
“Pengarahan adalah mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.”
4. Siagian (1996:128) :
“Penggerakkan (motivating) adalah keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.”
B. MOTIVASI DAN FUNGSI PENGARAHAN
Berbicara pengarahan/penggerakkan dalam manajemen, tidak dapat dilepaskan dengan masalah motivasi. Berikut ini teori motivasi dan tingkah laku manusia yang diberikan oleh para ahli.Menurut Abraham H. Maslow, terdapat lima tingkat kebutuhan dasar manusia (five hierarchy of needs), yaitu :
1. Kebutuhan yang bersifat fisiologi (physiological needs) : Rasa lapar,
haus, sex, tidur, sandang, pangan, papan, dsb.
2. Kebutuhan keamanan (safety needs) : Keselamatan dan perlindungan
atas adanya ancaman, perampasan, pembunuhan, perkosaan, atau pun
pemecatan dari pekerjaan, dsb.
3. Kebutuhan sosial/cinta kasih (social/belongingness and love needs) :
Rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain,
kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok,
rasa kekeluargaan, persahabatan, dan kasih sayang, dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar